Jakarta, Tentang Uang – Nilai tukar rupiah ditutup menguat di level Rp15.848 per dolar AS pada Jumat (29/11), mencatatkan kenaikan sebesar 24 poin atau 0,15 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), mencatatkan rupiah berada di posisi Rp15.856 per dolar AS pada sore hari ini.
Mata Uang Asia Menguat, Kecuali Rupee India
Hampir seluruh mata uang Asia menguat pada perdagangan sore ini, dengan hanya rupee India yang mengalami penurunan tipis sebesar 0,01 persen. Di sisi lain, dolar Hong Kong naik 0,01 persen, won Korea Selatan menguat 0,03 persen, peso Filipina tumbuh 0,11 persen, yuan China dan ringgit Malaysia menguat 0,13 persen.
Sementara itu, dolar Singapura melesat 0,32 persen, baht Thailand tumbuh 0,59 persen, dan yen Jepang terbang 1,06 persen.
Mata Uang Negara Maju Kokoh
Mata uang negara maju juga menunjukkan penguatan yang signifikan. Poundsterling Inggris naik 0,18 persen, euro Eropa menguat 0,25 persen, franc Swiss tumbuh 0,32 persen, dolar Kanada naik 0,10 persen, dan dolar Australia menguat 0,27 persen.
Pengamat Jelaskan Penguatan Rupiah
Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong, menjelaskan bahwa penguatan rupiah pada sore ini disebabkan oleh melemahnya dolar AS, yang dipicu oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga The Fed.
“Namun, penguatan rupiah ini terbatas oleh sentimen ‘risk-off’ di pasar ekuitas, di tengah kekhawatiran mengenai kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump,” tambahnya.
Leave a Reply