Tentang Uang , JAKARTA – Pada akhir pekan lalu, pencarian di Google sempat heboh terkait penguatan nilai tukar rupiah yang menunjukkan angka Rp8.170 per dolar AS. Lalu, bagaimana prospek nilai tukar rupiah pada hari ini? Pada Sabtu (1/2/2025), data pencarian di Google menunjukkan nilai tukar rupiah yang menguat drastis menjadi Rp8.170,65 per dolar AS. Namun, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa angka tersebut tidak mencerminkan nilai tukar yang sebenarnya. Data resmi dari Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah pada 31 Januari 2025 berada di level Rp16.312 per dolar AS. Google pun menyebut telah mengoreksi kesalahan tersebut setelah informasi penguatan rupiah mendadak muncul.
Pergerakan Nilai Tukar Rupiah pada Jumat (31/1/2025)
Berdasarkan data dari Bloomberg, pada akhir pekan lalu (Jumat, 31 Januari 2025), rupiah ditutup melemah sebesar 49 poin atau 0,301%, dengan nilai tukar berada di Rp16.305 per dolar AS. Secara keseluruhan, sepanjang Januari 2025, rupiah mengalami depresiasi 1,06% terhadap dolar AS dibandingkan posisi akhir tahun 2024.
Prediksi Pergerakan Rupiah pada Senin (3/2/2025)
Pengamat forex Ibrahim Assuaibi memperkirakan pada perdagangan Senin (3/2/2025), nilai tukar rupiah akan fluktuatif, tetapi ditutup melemah di kisaran Rp16.300 hingga Rp16.360 per dolar AS. Ibrahim menjelaskan bahwa beberapa sentimen global akan memengaruhi pergerakan rupiah ke depannya. Salah satunya adalah ketegangan perdagangan internasional yang dipicu oleh kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang berpotensi memicu perang dagang. Trump juga mengancam negara-negara BRICS yang tidak menggunakan dolar AS dalam transaksi mereka. Di sisi lain, The Fed pada pekan lalu memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Dari dalam negeri, kondisi kelas menengah yang menghadapi berbagai masalah ekonomi juga turut memengaruhi pergerakan rupiah. Banyak perusahaan yang bangkrut dan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sementara program makan bergizi gratis mulai berjalan. “Kondisi ekonomi yang bergantung pada konsumsi masyarakat tidak mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat,” ujar Ibrahim. Hal tersebut menjadi perhatian investor terkait dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025.
Kebijakan Tarif Presiden AS Donald Trump
Sebelumnya, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), David Sumual, menyebutkan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump bisa memberi dampak pada penguatan rupiah. Trump yang memberlakukan tarif tinggi terhadap negara-negara mitra dagangnya, seperti tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% untuk China yang berlaku mulai 1 Februari 2025, berpotensi membuat rupiah menguat, setidaknya hingga ada kejelasan mengenai kebijakan tarif ini.
Nilai Tukar Rupiah pada Pembukaan Senin Pagi
Pada Senin pagi (3/2/2025), rupiah dibuka melemah di level Rp16.441,5 per dolar AS, mengalami penurunan 0,84% atau 137 poin dibandingkan penutupan akhir pekan. Data Bloomberg menunjukkan bahwa indeks dolar AS juga menguat 0,23% ke level 109,7. Sama seperti rupiah, banyak mata uang Asia lainnya juga melemah. Yen Jepang tercatat melemah 0,41%, dolar Hong Kong melemah 0,03%, dolar Singapura melemah 0,93%, dan dolar Taiwan melemah 1,2%. Selain itu, mata uang lainnya seperti won Korea Selatan melemah 0,13%, peso Filipina melemah 0,49%, yuan China melemah 0,05%, dan baht Thailand melemah 1,05%.
Leave a Reply