Tentang Uang,JAKARTA — Mata uang rupiah kembali terdepresiasi pada perdagangan hari ini, Kamis (16/1/2025), ditutup melemah 0,31% ke posisi Rp16.376 per dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan penurunan sebesar 50,5 poin ke level tersebut. Di sisi lain, indeks dolar AS tercatat turun 0,03% ke posisi 109,05.
Pergerakan Mata Uang Asia Lainnya
Berbeda dengan rupiah, sejumlah mata uang Asia lainnya justru mengalami penguatan seiring dengan penurunan indeks dolar AS. Yen Jepang menguat 0,3%, dolar Taiwan menguat 0,3%, won Korea Selatan menguat 0,06%, dan peso Filipina menguat 0,03%. Namun, ada beberapa mata uang Asia yang mengalami nasib serupa dengan rupiah, seperti dolar Hong Kong yang melemah 0,02%, rupee India yang melemah 0,17%, dan baht Thailand yang melemah 0,02%.
Faktor Penyebab Pelemahan Rupiah
Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor eksternal dan internal yang memengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Dari luar negeri, data inflasi Consumer Price Index (CPI) AS untuk periode Desember menunjukkan hasil sedikit lebih rendah dari ekspektasi. CPI utama sesuai dengan perkiraan, sementara CPI inti hanya sedikit meleset dari estimasi. Data inflasi yang rendah ini memicu spekulasi bahwa pelonggaran inflasi AS dapat mendorong The Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga tahun ini. Beberapa proyeksi menunjukkan bahwa The Fed dapat memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada 2025.
Namun, dengan dilantiknya Presiden AS terpilih Donald Trump minggu depan, analis memperkirakan beberapa kebijakan baru yang akan dilaksanakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan tekanan inflasi. Oleh karena itu, The Fed diperkirakan akan berhati-hati dalam mengambil langkah pemotongan suku bunga hingga ada kepastian bahwa inflasi benar-benar terkendali.
Prediksi Pergerakan Rupiah pada Jumat Besok
Dari sisi domestik, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada di kisaran 4,7%-5,5%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang berada di angka 4,8%-5,6%. Penurunan proyeksi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Indonesia di tengah dinamika ekonomi global yang bergejolak.
Untuk perdagangan besok, Jumat (17/1/2025), diperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif, namun diperkirakan akan ditutup melemah pada rentang Rp16.360 – Rp16.430.
Leave a Reply