Tentang Uang , JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif namun diakhiri dengan penguatan di kisaran 16.220 hingga 16.290 pada perdagangan hari ini, Kamis (23/1/2025). Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup menguat sebesar 60,50 poin atau 0,37%, menjadi Rp16.282,5 per dolar AS pada penutupan pasar Rabu (22/1/2025). Pada waktu yang sama, indeks dolar AS juga mengalami kenaikan 0,08%, berada di posisi 108,14. Sementara itu, pergerakan mata uang di Asia bervariasi. Yen Jepang melemah 0,35%, yuan China turun 0,29%, dan won Korea menguat 0,01%. Di sisi lain, rupee India menguat 0,06%, ringgit Malaysia naik 0,60%, dan baht Thailand juga mengalami penguatan sebesar 0,32%.
Faktor Eksternal: Kenaikan Tarif Perdagangan AS
Menurut pengamat Forex, Ibrahim Assuaibi, pasar kini menjadi lebih hati-hati setelah Presiden AS, Donald Trump, menaikkan prospek kemungkinan peningkatan tarif perdagangan yang dapat mulai berlaku pada Februari 2025. Trump diketahui membuka kemungkinan untuk mengenakan tarif 10% terhadap impor China, dengan alasan untuk mengatasi masalah aliran obat-obatan terlarang, serta ancaman tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko.
“Meskipun pasar awalnya merasa sedikit lega setelah Trump tidak mengenakan tarif apapun pada hari pertama masa jabatannya, komentarnya pada hari Selasa lalu telah memunculkan kembali kekhawatiran tentang potensi perang dagang,” jelas Ibrahim, seperti yang dilaporkan pada Rabu (22/1/2025).
Kebijakan Dalam Negeri: Perubahan Aturan DHE
Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia juga akan segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 36/2023 terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari kegiatan pengusahaan dan pengelolaan sumber daya alam (SDA), yang mulai berlaku per 1 Maret 2025. Ibrahim menjelaskan bahwa kebijakan baru ini akan memberlakukan retensi DHE sebesar 100% untuk periode satu tahun. Hal ini berbeda dengan aturan sebelumnya yang hanya mewajibkan retensi sebesar 30% dengan jangka waktu minimal tiga bulan.
“Aturan baru ini akan berlaku setara bagi swasta maupun BUMN,” jelas Ibrahim.
Selain itu, pemerintah juga menyetujui pemberian sejumlah insentif kepada eksportir untuk mempermudah kewajiban baru terkait DHE. Salah satunya adalah pembebasan tarif PPh atas pendapatan bunga yang diterima dari instrumen penempatan DHE. Eksportir juga bisa memanfaatkan instrumen penempatan DHE sebagai agunan untuk mendapatkan kredit rupiah dari bank atau LPEI.
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Sepanjang Hari
16:54 WIB – Rupiah Ditutup Melemah
Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup melemah 4 poin atau 0,03%, menjadi Rp16.283,5 per dolar AS. Indeks dolar AS juga menguat sebesar 0,19% di posisi 108,36. Sementara itu, sebagian besar mata uang Asia juga mengalami pelemahan, termasuk yen Jepang yang melemah 0,05%, yuan China yang turun 0,14%, dan won Korea yang amblas 0,31%. Rupee India juga ikut turun 0,21%, ringgit Malaysia melemah 0,36%, dan baht Thailand turun 0,32%.
12:25 WIB – Rupiah Bertahan Kuat
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,10% menjadi Rp16.244 pada pukul 12:26 WIB. Sementara itu, indeks dolar AS sedikit menguat 0,09% menjadi 108,26 pada waktu yang sama.
09:18 WIB – Rupiah Kembali Dibuka Menguat
Pada pukul 09:00 WIB, rupiah dibuka menguat 0,15% atau 14 poin, mencapai level Rp16.265 per dolar AS. Di sisi lain, indeks dolar AS juga mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,010% ke level 108,27.
Mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi, di antaranya yen Jepang yang turun 0,01%, won Korea Selatan yang susut 0,13%, dan peso Filipina yang melemah 0,20%. Pelemahan juga terjadi pada yuan China dan ringgit Malaysia yang masing-masing turun 0,02% dan 0,10%. Sementara itu, beberapa mata uang mengalami penguatan, seperti dolar Hong Kong yang naik 0,01% dan dolar Taiwan yang menguat 0,04%. Rupee India juga tercatat menguat 0,29%.
Disclaimer: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul akibat keputusan investasi pembaca.
Leave a Reply