Rupiah Diperkirakan Bergerak Fluktuatif dengan Potensi Menguat
Tentang Uang,Pada Kamis, 2 Januari 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan bergerak fluktuatif namun berpotensi menguat di rentang Rp16.100 hingga Rp16.150. Hal ini sejalan dengan prediksi yang menyebutkan bahwa rupiah berpotensi melanjutkan penguatan yang terjadi pada Senin, 30 Desember 2024, di mana mata uang rupiah ditutup menguat sebesar 0,57% atau 92,5 poin ke posisi Rp16.142 per dolar AS.
Kondisi Dolar AS dan Mata Uang Asia Lainnya
Pada perdagangan tersebut, indeks dolar AS tercatat melemah 0,02% ke posisi 107,97, sementara sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya menunjukkan pergerakan yang variatif terhadap dolar AS. Di antaranya, yen Jepang dan dolar Hong Kong masing-masing menguat 0,02% dan 0,01%, sementara dolar Singapura dan dolar Taiwan juga mencatatkan penguatan masing-masing 0,12% dan 0,02%.
Namun, beberapa mata uang Asia mengalami pelemahan terhadap dolar AS, di antaranya won Korea Selatan dan peso Filipina yang masing-masing melemah 0,18% dan 0,17%. Sementara itu, rupee India dan yuan China juga mengalami pelemahan masing-masing sebesar 0,06% dan 0,05%.
Sentimen Positif untuk Penguatan Rupiah
Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Kamis ini. Sentimen positif yang mendorong penguatan mata uang Asia, termasuk rupiah, datang dari inflasi indeks harga konsumen Jepang yang tumbuh lebih tinggi dari yang diperkirakan pada Desember 2024. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan harga, yang membuat beberapa pembuat kebijakan Bank of Japan mulai mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga jangka pendek.
Selain faktor eksternal, Ibrahim juga menyoroti sentimen positif dari dalam negeri, terutama terkait kebijakan pemberlakuan pajak pertambangan nilai (PPN) sebesar 12% yang mulai berlaku pada Januari 2025. Kebijakan ini, menurutnya, akan memperkuat penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah memperkirakan penerimaan pajak dari kenaikan tarif PPN ini dapat mencapai Rp75,29 triliun.
Rupiah Terdepresiasi pada Awal Tahun 2025
Namun, pada awal perdagangan Kamis, 2 Januari 2025, rupiah sempat terdepresiasi. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka dengan pelemahan 0,46% atau 73,5 poin ke posisi Rp16.205 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS sedikit melemah 0,04% ke posisi 108,240.
Meskipun terjadi pelemahan, sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya justru mengalami penguatan terhadap dolar AS. Beberapa di antaranya adalah dolar Singapura yang menguat 0,19%, peso Filipina yang menguat 0,41%, yuan China yang menguat 0,01%, won Korea Selatan yang menguat 0,67%, dan baht Thailand yang menguat 0,25%.
Kesimpulan: Pergerakan Rupiah di 2025
Pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada awal 2025 menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan. Meskipun ada potensi penguatan di sepanjang tahun, terutama didorong oleh sentimen positif dari faktor domestik dan internasional, pergerakan nilai tukar rupiah tetap harus diperhatikan secara seksama dalam beberapa hari mendatang.
Leave a Reply