Prediksi Nilai Tukar Rupiah Menguat di Tengah Penantian Suku Bunga The Fed
Tentang Uang, Jakarta — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan mengalami fluktuasi pada perdagangan hari ini, Rabu (8/1/2025), namun berpotensi ditutup menguat. Pergerakan ini dipengaruhi oleh penantian investor terkait kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed). Pada perdagangan hari sebelumnya, Selasa (7/1), rupiah tercatat menguat sebesar 0,34% atau 55,5 poin, berada di level Rp16.142,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar mengalami pelemahan sebesar 0,22%, menyentuh angka 108,01.
Penguatan Rupiah Didorong Oleh Pelemahan Dolar AS
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa penguatan rupiah, bersama dengan mata uang-mata uang Asia lainnya, didorong oleh penurunan indeks dolar AS yang terjadi dalam sepekan terakhir. “Komentar dari Gubernur The Fed, Lisa Cook, yang menyatakan bahwa The Fed akan berhati-hati dalam melakukan pemotongan suku bunga lebih lanjut, juga turut memperkuat prospek penguatan mata uang di Asia,” ujarnya.
The Fed: Fokus pada Inflasi dan Pasar Tenaga Kerja
Menurut Ibrahim, inflasi yang cenderung lesu dan kondisi pasar tenaga kerja yang tetap kuat membuat The Fed tampak kurang bersemangat untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Fokus pasar selama pekan ini, menurutnya, akan beralih ke data penggajian non-pertanian yang akan segera dirilis untuk memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga. Data inflasi bulan Desember juga akan menjadi perhatian utama, karena kemungkinan akan berpengaruh terhadap ekspektasi pasar mengenai langkah-langkah stimulus yang lebih lanjut dari The Fed.
Pengaruh Positif dari Indonesia Bergabung dengan BRICS
Selain itu, Ibrahim juga mencatat adanya dampak positif bagi pasar terkait bergabungnya Indonesia dalam kelompok negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Keanggotaan ini diprediksi akan meningkatkan posisi tawar Indonesia di mata Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). “Tren dedolarisasi akan semakin berkembang, terutama dalam konteks perdagangan antar negara anggota BRICS. Sebagai contoh, China dan Rusia sudah menerapkan penggunaan mata uang lokal untuk 90% transaksi ekspor-impor mereka,” tambahnya.
Prediksi Pergerakan Rupiah Hari Ini
Dengan adanya berbagai sentimen yang mempengaruhi pasar, Ibrahim memprediksi bahwa pergerakan rupiah hari ini, Rabu (8/1/2025), akan fluktuatif, namun pada akhirnya diperkirakan akan ditutup menguat di rentang Rp16.150 – Rp16.210 per dolar AS.
Leave a Reply